Halaman

Senin, 17 Januari 2011

bk lintas budaya

Bimbingan dan konseling Lintas Budaya / Pancawaskita

Lintas Budaya adalah antar budaya
Pancawaskita adalah akar permasalahan
Dalam mengatasi masalah kita menggunakan metode “ WIN WIN SOLUTIONS” atau sama-sama mengimbangi.

Prinsip dasar konsep bimbingan dan konseling :
a.Berkenaan dengan sasaran layanan
b.Berkenaan dengan permasalahan individu
c.Berkenaan dengan layanan (program layanan)
d.Berkenaan dengan tujuan
e.Berkenaan dengan konsep sukarela (tanpa unsur pemaksaan)

Bimbingan dan Konseling Lintas Budaya
a.Pengertian budaya
Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan hasil karya, tindakan yang muncul dalam proses belajar.

b.Bentuk
-Ide / gagasan
-sistem sosial (perilaku)
-Karya

c.Unsur- unsur
-Bahan
-Sistem pengolahan (IPTEK)
-Organisasi sosial
-Peralatan
-Sistem mutu pencaharian
-Religi
-Kesenian

Dinamika masyarakat dan kebudayaan
a.Sebab pergeseran budaya
1.Proses belajar
-Internalisasi
-Sosialisasi
-Enkulturasi

2.Akulturasi
-Difusi (penyebaran manusia)
-Asimilasi (perpaduan dua budaya)
-Modernisasi (perkembangan teknologi)


b.Akibat pergeseran
1.Pergantian perilaku
2.Stres
3.Pembaharuan ideologi atau kepribadian

Konsep konseling
1.Hubungan
2.Dua orang individu atau lebih
3.Proses
4.Pemecahan masalah atau bantuan dalam keputusan

Konsep budaya
1.Hasil karyawan
2.Budaya membantu ciri atau perilaku individu atau kelompok
3.Budaya selalu dinamis

Pengertian konseling lintas budaya
Menurut Atkinson, konseling lintas budaya adalah hubungan antara dua atau lebih individu yang berbeda latar belakang budaya (norma, perilaku, gaya hidup) dalam rangka memecahkan masalah.

Elemen konseling lintas budaya
1.Konseling dan Konseli dalam budaya yang berbeda dan melaksanakan di tempat konseli
2.Konseling dan Konseli dalam budaya yang berbeda dalam pelaksanaan konseling di
tempat konselor
3.Konselor dengan konseli berbeda budaya dilaksanakan di tempat berbeda.

Asfek yang diperhatikan dalam kegiatan KLB
1.Budaya konselor
2.Latar belakang budaya konseli
3.Masalah atau hambatan selama proses konseling
4.Nilai-nilai yang mempengaruhi

Karakteristik konselor dalam tuntutan KLB
1.Seorang konselor memahami pribadinya dan memahami asumsi-asumsi perilaku manusia
2.Menguasai pendekatan-pendekatan dalam konseling
3.Mengetahui dan paham tentang pengaruh kesukuan dalam proses konseling
4.Konselor tidak boleh mendorong atau memaksa konselor untuk memahami budaya konselor
5.Konselor harus menggunakan pendekatan elektris atau penggabungan dari berbagai
pendekatan.

Beberapa teori yang dapat digunakan dalam KLB
I.Teori komunikasi budaya
1.Teknik asimilator (teknik penggabungan budaya dengan menggunakan sosiodrama)
2.Teknik pengalaman pribadi
3.Teknik simulasi (permainan)

II.Teori sosial identity
1.Kompetisi sosial
ex: mengadakan perlombaan

2.Mobilisasi individual atau masyarakat
ex: pengembangan budaya batik

3.Kreativitas sosial
ex: pengembangan makanan pokok baru

syndrom terkait dengan budaya
syndrom adalah penyakit kejiwaan yang menyerang seseorang
1.Amok adalah perilaku kejam yang dialami seseorang menyebabkan seseorang memiliki
pemikiran untuk balas dendam. Ex: psikopat
2.Latah adalah perilaku imitasi yang bergerak di luar kendali.
3.Witiko adalah perasaan tidak nyaman terhadap makanan tertentu, sehingga mencari
alternatif makanan lain.
4.Susto adalah kecemasan, depresi, dan apatis yang terjadi dikalangkan anak-anak
karena pengalaman supranatural.


Bimbingan dan Konseling Pancawaskita

Konseling pancawaskita adalah konseling yang mengedepankan konsep lima kearifan manusia, yaitu sebagai berikut :
1.Kecerdasan
2.Kekuatan
3.Keterarahan
4.Ketelitian
5.Kebijaksanaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan individu :
1.Pancasila (lima sila)
2.Pancadaya
a.Ketakwaan
b.Daya cipta
c.Daya karsa
d.Daya rasa
e.Daya karya.
Emosi adalah gejala jiwa yang muncul dari dalam terkait dengan kualitas rasa (senang ataupun tidak senang).

Lirahid (lima tataran kehidupan) :
1.Jasmani dan rohani
2.Material dan spiritual
3.Dunia dan akhirat
4.Individu dan sosial
5.Lokal dan global


Likuladu (lima kekuatan di luar individu) :
1.Gizi
2.Musibah
3.Budaya
4.Sikap dan perlakuan orang lain
5.Pendidikan

Teknik umum prose konseling
1.Penerimaan konseling dengan konsep 3 S (salam,senyum, sapa)
2.Jarak duduk /posisi
3.Kontak mata
4.3 M (mendengan, memahami, dan merespon)
5.Kontak psikologis
6.Ajakan untuk berbicara
7.Dorongan minimal (kata-kata)
8.Sentuhan jasmani
9.Konfrontasi
10.Penafsiran

Teknik khusus (proses pemberian bantuan)
1.Nasehat
2.Pemberian contoh
3.Perumusan tujuan
4.Bermain peran
5.Kontak

teori pendekatan
1. pendekatan behavioral yang konsepnya:
* bahwa manusia selalu dikontrol oleh faktor eksternal (tingkahlaku) berarti
lingkungan sangat menentukan
* manusia/individu dapat dipengaruhi pula oleh faktor-faktor pembiasaan tiruan,
pembiasaan operan dan pengutan
2. Ciri/ indikasi
- Muncul tingkahlaku negatif salah suai
- sering mucul masalah belajar terkait masalah proses pembelajaran
- seingkali muncul konflik antar individu yang bersangkutan dengan lingkungannya
3. teknik
- memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan
- mengurangi frekuensi tingkahlaku yang tidak diingini (anak didik/guru)
- memberi contoh melalui media seperti film
- melakukan contracting / perjanjian
- melakukan teknik-teknik khusus seperti teknik penenangan

konseling lintas budaya
konseling yang melibatkan konselor dan klien yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan proses konseling sangat rawan terjadinya bias-bias budaya pada pihak konselor yang mengakibatkan konseling tidak berjalan ektif.

indigenous adalah merupakan perkembangan dalam budaya asli yang menggunakan kreasi-kreasi kolektif dan kategori-kategori yang telah disepakati.
di negara china ada teori kesehatan akupunktur, teknik kaligrafi

indigenization suatu proses transformasi unsur-unsur modern yang diimpor dan dibuat untuk sesuai dengan sosial budaya setempat.
perkembangan industri dan dan program-pendidikan yang diimpor dari negeri barat

pengertian indigenous menurut ahli:
Sihna dalam Berry, J.W. Poortinga, YPE dan Pandey, J (1997)dalam arti biologis epistemolois.
indigenous adalah mengacu pada elemen elemen pengetahuan yang diturunkan dalam suatu negara atau kebudayaan dan sudah berkembang disana yang dipertentangkan dengan sesuatu yang diimpor atau dibawa dari mana saja.

kamus oxford mengemukakan
indigenous (mengacu kepada flora fauna)berart yang dihasilkan secara alami dalam suatu wilayah secara alami mengikuti bumi (sykes,1976)
dari keduanya dapat dipahami indigenous adalah sistem pengetahuan dan praktek yang ada dan berkembang serta bertahan dalam suatu masyarakat atau wilayah tertentu. dengan kata lain berakar di suatu tempat bukan suatu yang diambil.

indigenization menurut D. sinha 1993,p.34 sinha dalam Berry, J.W. Poortinga, YPE dan Pandey, J 1997)
indigenization mengacu pada transformasi2 yang dicangkok atau dipinjam di bawah elemen-elemen luas agar mereka memproses ciri-ciri daerah/kebudayaan.

p.62
indigenization adalah proses mengambil perkembangan dari tempat lain dan mengantarkan modifikasi2 yang membuat hal ini sesuai dengan kebudayaan baru

proses indigenization berlangsung 2 cara, yaitu :
1. bangkit dan berkembang dalam suatu kebudayaan tertentu dan menggunakan konstruk,
kreasi, kolektif, dan kategori-kategorinya disebut internal indigenization.

2. mengacu kepada suatu proses perubahan elemen-elemen yang diimpor dari dan membuat
elemen-elemen tersebetu tepat dalam lingkungan sosial budaya disebut
indigenization of exogenous.

1 komentar:

  1. Terima kasih infonya mas ...
    semester ini ada matakuliah BK lintas budaya..

    sangat membantu

    BalasHapus