Senin, 07 Juni 2021
5 cara belajar matematika dengan benar
Banyak orang beranggapan bahwa matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat sulit untuk dimengerti. Namun, bisa jadi hal tersebut diakibatkan oleh cara belajar yang salah. Untuk itu, coba 5 cara belajar matematika yang benar berikut ini.
1. Ubah mindsetmu, yakini bahwa pelajaran matematika itu menyenangkan
Kalau kamu masih berpikiran bahwa matematika merupakan ilmu yang susah banget dipahami dan tidak menyenangkan maka sebaiknya segera hilangkan pikiran tersebut. Sebab, pemikiran seperti itu bisa membuat sugesti pada diri sendri sehingga kamu benar benar tidak bisa mengerjakan soal matematika . oleh karena itu ubah mdisetmu?
2. Menulis rumus dengan rapi dan menarik
Agar kamu lebih tertarik dan merasa bahwa matematika adalah pelajaran yang menyenangkan. Cara yang satu ini patut kamu coba. Sebab, menuliskan rumus dengan rapi dan menarik dapat membuat kamu lebih mudah memahaminya. Gak percaya? Coba saja.
3. Tidak menghafal rumus, namun memahami konsep dari rumus yang ada
Hal yang stu ini sering banget dilakukan oleh setiap pelajar, padahal menghafal rumus merupakan cara yang salah dalam mempelajari matematika. Pasalnya, kamu gak bisa selalu mengingatnya, apalagi dalam jangka waktu yang panjang.
Namun berbeda jika kamu memahami sebuah rumus berdasarkan konsepnya, Sebab, dengan begitu kamu akan lebih mudah mengerti dan akan otomatis menghafal sistematika rumus yang ada. Jadi matematika yang sulit pun pasti bisa dikerjakan deh.
4. Mengerjakan latihan soal bersama dengan teman yang jago matematika
Mengerjakan tugas bersama teman bisa menjadi cara alternatif untuk membuat kesan menyenangkan dalam mempelajari matematika. Sebab, ketika kamu kurang memahami soal yang ada, kamu bisa langsung bertanya pada teman temanmu. Lagi pula lebih nyaman belajar dengan teman sebaya, bukan?
5. Aktif bertanya saat kelas pelajaran matematika berlangsung
Namanya belajar, pasti ada saatnya kamu merasa bingung kan? Oleh karena itu, jangan takut bertanya jika kamu tidak mengerti dengan materi yang sedang dibahas.
Itulah beberapa cara belajar yang benar. Yuk, coba lakukan agar pelajaran matematika terasa leibh menyenangkan dan mudah difahami. Selamat Mencoba. Semoga berhasil.f="https://youtu.be/OmYSWAQHuCE">
VIRUS PIKIRAN
Virus biologi dapat merusak kesehatan seseorang. virus komputer dapat merusak
dan mengacaukan data yang ada di komputer. begitu virus masuk ke dalam tubuh
induk semangnya, maka yang dilakukannya adalah merusak sistem kerja pada tubuh
si induk. Kalau virus biologi menyerang kita, maka kita akan segera tahu dari
sinyal yang diberikan oleh tubuh kita dalam bentuk rasa sakit, kita akan cepat
cepat pergi ke dokter dan minum obat untuk membunuh virus ini. Jika virus
komputer menyerang komputer, maka efeknya juga sama. data kita akan hilang atau
rusak. Kita harus membersihkan (memformat ulang) dan memasang kembali semua
program dan data yang telah terhapus. Untuk mencegah serangan virus ini, kita
bisa melakukan vaksinasi untuk membangkitkan daya tahan tubuh terhadap serangan
virus tertentu. Demikan juga denga virus komputer, kita bisa memasang program
antivirus yang bisa sewaktu waktu memonitor serangan virus ini.
Tetapi, apakah kita pernah secara sadar melindungi diri kita dari virus
pikiran yang justru jauh lebih berbahaya daripada virus biologi dan virus
komputer?
Serangan virus pikiran ini sangat halus dan mematikan. Orang yang terkena
serangan virus ini bahkan tidak menyadari bahwa dia telah "sakit". Efek virus
ini langsung mengenai konsep diri seseorang.
Apakah yang dimaksud vrus pikiran?
Virus Pikiran adalah cara berpikir yang tidak benar karena didasarkan pada
asumsi yang salah. Cara berpikir ini bisa karena murni cara berpikir kita yang
memang tidak benar dan bisa juga karena mendapat pengaruh dari orang lain atau
lingkungan.
Sabtu, 26 Oktober 2013
Minggu, 19 Juni 2011
Kumpulan Hikmah-Nasehat dan Kisah-kisah Teladan: Apa itu Freemasonry?
Kumpulan Hikmah-Nasehat dan Kisah-kisah Teladan: Apa itu Freemasonry?: "Apa itu Freemasonry? Sejarah Freemasonry Freemasonry adalah organisasi..."
Kamis, 10 Maret 2011
Rabu, 02 Februari 2011
bk belajar ujian
Proses pembelajaran: proses bagaimana membuat orang bisa belajar
Penyebab kesulitan belajar :
1. Diri peserta didik
Psiko fisik
- Fisik
2. Dari luar :
Format – sekolah
Informal – keluarga
Non formal – pendidik masyarakat
Faktor penyebab kesulitan belajar
a. Intern
Fisiologi : sakit, kurang sehat,cacat tubuh : penglihatan, pendengaran
Psikologis : intelegansi,bakat, motivasi,kesehatan mental, tipe khusus alami belajar
b. Ekstern
Orangtua/keluarga : cara mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, bimbingan ortu
Suasana keluarga : gaduh, sesak, diam bisu
Ekonomi keluarga
Kesulitan belajar di sekolah
Guru :
kualifikasi (ilmu pedagogik:kemampuan/keahlian)
hubungan guru dengan siswa
tuntutan guru
metode
kemampuan mendiagnosis
sekolah:
alat/sarana
kurikulum
waktu (disiplin)
media
lingkungan sosial : rumah, masyarakat, teman
peranan guru dalam belajar:
memberi arah dan motivasi
memfasilitasi pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar
membantu perkembangan pribadi (nilai-nilai penyesuaian diri)
bentuk motivasi:
memberi angka
hadiah
kompetisi
ego involesment (menumbuhkan harga diri)
memberi ulangan
memberi hasil
pujian
hukuman (perlu dihindari)
hasrat untuk belajar
minat
tujuan yang akan dicapai
ingatan (memory) > lupa
menerima (resource) – menyimpan kembali : ingat, dan lupa
lupa : ketidakmampuan mengingat atau mengenal sesuatu
dipengaruhi:
sifat seseorang
kesehatan jasmani
ke dalam rohani/jiwa
unsur manusia
ingatan ada 2 yaitu:
mekanis, ingatan yang diperoleh dari penginderaan
logis, dari pengertian-pengertian kita
penyebab lupa: (ngalim purwanto)
tidak digunakan
gejala jiwa
tekanan psikologis
pendapat Muhibbin Syah:
informasi kurang menyenangkan
informasi baru menekan informasi lama
informasi sulit diingat karena ditekan alam bawah sadar
masa remaja dan perkembangan dalam proses belajar
bukan anak-anak lagi : canggung dan tanggung, dewasa belum
perkembangan : fisik berfungsinya organ seksual, psikis intelektual emosional
masa penjelajahan (explorer) rasa ingin tahu dengan ekspresi positif mencari jatidiri, indentitas diri dan secara negatif :
perempuan : 12 – 21 tahun
laki-laki : 13 – 22 tahun
implikasi teori belajar dari psikologi behavioristik:
pola pengembangan tingkahlaku:
1. Shapping (rencana-rencana perubahan tingkahlaku)
2. Modelling
Penetapan tujuan
Analisis tugas
Langkah-langkah kegiatan murid
Reinforcement terhadap respon (penguatan)
Menurut Fraznier ada 5 langkah perbaikan tingkahlaku:
Datang ke kelas tepat waktu
Berpartisipasi dalam belajar dan merespon guru
Menempatkan hasil hasil tes dengan baik
Mengerjakan PR
penyempurnaan
Teori-teori belajar, menurut:
1. Ilmu jiwa daya
2. Teori tanggapan
Belajar adalah tanggapan
3. Ilmu jiwa gestalt (keseluruhan)
Belajar dari keseliuruhan mendapat respon yang tepat tetapi mengerti (insight/usaha) misalnya pengalaman. Belajar itu dicari berusaha.
Prinsip gestalt
Belajar keseluruhan (tidak setengah-tengah)
Belajar proses perkembangan
Anak didik sebagai organisme keseluruhan (tidak pilih kasih)
Belajar adalah transfer (menguasai bidang lain)
Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar harus insight (mengerti)
Belajar harus ada minat, keinginan dan tujuan
Belajar harus terus menerus
4. Teori R. Gagne
1. Belajar adalah proses untuk memperoleh prestasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkahlaku
2. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intitusi.
Menurut Gagne, segala sesuatu dipelajari manusia terdiri dari 5 bagian:
Keterampilan motoriks (skil)
Informasi verbal
Kemampuan intelektual
Strategi kognitif (pengetahuan) keterampilan
Internal untuk mengingat
Sikap
5. Ilmu jiwa asosiasi menurut Thorndike (konektionisme) hubungan
Teori sarband singkatan dari:
Stimulus : rangsangan
Respon : tanggapan
Bond : dihubungkan
Teori konektionisme, hukumnya ada 3 yaitu:
Hukum efek (pengaruh dari tindakan hubungan baik dan buruk)
Hukum latihan (pengulangan)
Hukum kesiapan (memuaskan)
Teori conditioning (pembiasaan)
Perkembangan intelek:
1. Pembaharuan
2. Kematangan
Keduanya dipengaruhi heriditas
3. Pembentukan
4. Minat
Dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, teman dan masyarakat
Implementasi teori belajar dari psikologi behavioristik
Prosedur prosedur pengembangan tingkahlaku (reinforcement) metodenya ada 2. Yaitu :
1. Shapping (pembentukan) dengan sercessive approximations (target) beberpa tingkah laku terminal tujuan misalnya penetapan
2. Modelling
Misalnya penghargaan
Bandura (tingkahlaku imitasi)
1. Inhibitory – disinhibitory
Kuat lemahnya tingkah laku oleh akrena pengalaman tak menyenangkan
2. Electing effect
Respon yang pernah terjadi dalam diri sehingga timbul respon serupa
3. Modelling effect
Pengembangan respon respon baru melalui observasi terhadap suatu metode tingkahlaku.
Prosedur pengembangan tingkahlaku:
1. Memperkuat tingkahlaku bersaing
2. Ekstrinsik (meniadakan peristiwa masa lalu)
3. Sanitasi (pengulangan-pengulangan agar tidak terulang atau jera)
4. Perumahan lingkungan stimulus (menyenangkan/enjoy)
5. Hukuman
Implikasi teori belajar psikologis kognitif
Stimulus (rangsangan) – respon (tanggapan) – reinforcement (penguatan)
Tingkah laku kognisi
1. .....
2. Discovery
3. Metode ceramah dengan bahan-bahan disiapkan
Teori gestalt
Belajar dengan pengertian
Ada interaksi perbedaan individual
Human (kemanusiaan)
Penyebab kesulitan belajar :
1. Diri peserta didik
Psiko fisik
- Fisik
2. Dari luar :
Format – sekolah
Informal – keluarga
Non formal – pendidik masyarakat
Faktor penyebab kesulitan belajar
a. Intern
Fisiologi : sakit, kurang sehat,cacat tubuh : penglihatan, pendengaran
Psikologis : intelegansi,bakat, motivasi,kesehatan mental, tipe khusus alami belajar
b. Ekstern
Orangtua/keluarga : cara mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, bimbingan ortu
Suasana keluarga : gaduh, sesak, diam bisu
Ekonomi keluarga
Kesulitan belajar di sekolah
Guru :
kualifikasi (ilmu pedagogik:kemampuan/keahlian)
hubungan guru dengan siswa
tuntutan guru
metode
kemampuan mendiagnosis
sekolah:
alat/sarana
kurikulum
waktu (disiplin)
media
lingkungan sosial : rumah, masyarakat, teman
peranan guru dalam belajar:
memberi arah dan motivasi
memfasilitasi pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar
membantu perkembangan pribadi (nilai-nilai penyesuaian diri)
bentuk motivasi:
memberi angka
hadiah
kompetisi
ego involesment (menumbuhkan harga diri)
memberi ulangan
memberi hasil
pujian
hukuman (perlu dihindari)
hasrat untuk belajar
minat
tujuan yang akan dicapai
ingatan (memory) > lupa
menerima (resource) – menyimpan kembali : ingat, dan lupa
lupa : ketidakmampuan mengingat atau mengenal sesuatu
dipengaruhi:
sifat seseorang
kesehatan jasmani
ke dalam rohani/jiwa
unsur manusia
ingatan ada 2 yaitu:
mekanis, ingatan yang diperoleh dari penginderaan
logis, dari pengertian-pengertian kita
penyebab lupa: (ngalim purwanto)
tidak digunakan
gejala jiwa
tekanan psikologis
pendapat Muhibbin Syah:
informasi kurang menyenangkan
informasi baru menekan informasi lama
informasi sulit diingat karena ditekan alam bawah sadar
masa remaja dan perkembangan dalam proses belajar
bukan anak-anak lagi : canggung dan tanggung, dewasa belum
perkembangan : fisik berfungsinya organ seksual, psikis intelektual emosional
masa penjelajahan (explorer) rasa ingin tahu dengan ekspresi positif mencari jatidiri, indentitas diri dan secara negatif :
perempuan : 12 – 21 tahun
laki-laki : 13 – 22 tahun
implikasi teori belajar dari psikologi behavioristik:
pola pengembangan tingkahlaku:
1. Shapping (rencana-rencana perubahan tingkahlaku)
2. Modelling
Penetapan tujuan
Analisis tugas
Langkah-langkah kegiatan murid
Reinforcement terhadap respon (penguatan)
Menurut Fraznier ada 5 langkah perbaikan tingkahlaku:
Datang ke kelas tepat waktu
Berpartisipasi dalam belajar dan merespon guru
Menempatkan hasil hasil tes dengan baik
Mengerjakan PR
penyempurnaan
Teori-teori belajar, menurut:
1. Ilmu jiwa daya
2. Teori tanggapan
Belajar adalah tanggapan
3. Ilmu jiwa gestalt (keseluruhan)
Belajar dari keseliuruhan mendapat respon yang tepat tetapi mengerti (insight/usaha) misalnya pengalaman. Belajar itu dicari berusaha.
Prinsip gestalt
Belajar keseluruhan (tidak setengah-tengah)
Belajar proses perkembangan
Anak didik sebagai organisme keseluruhan (tidak pilih kasih)
Belajar adalah transfer (menguasai bidang lain)
Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar harus insight (mengerti)
Belajar harus ada minat, keinginan dan tujuan
Belajar harus terus menerus
4. Teori R. Gagne
1. Belajar adalah proses untuk memperoleh prestasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkahlaku
2. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intitusi.
Menurut Gagne, segala sesuatu dipelajari manusia terdiri dari 5 bagian:
Keterampilan motoriks (skil)
Informasi verbal
Kemampuan intelektual
Strategi kognitif (pengetahuan) keterampilan
Internal untuk mengingat
Sikap
5. Ilmu jiwa asosiasi menurut Thorndike (konektionisme) hubungan
Teori sarband singkatan dari:
Stimulus : rangsangan
Respon : tanggapan
Bond : dihubungkan
Teori konektionisme, hukumnya ada 3 yaitu:
Hukum efek (pengaruh dari tindakan hubungan baik dan buruk)
Hukum latihan (pengulangan)
Hukum kesiapan (memuaskan)
Teori conditioning (pembiasaan)
Perkembangan intelek:
1. Pembaharuan
2. Kematangan
Keduanya dipengaruhi heriditas
3. Pembentukan
4. Minat
Dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, teman dan masyarakat
Implementasi teori belajar dari psikologi behavioristik
Prosedur prosedur pengembangan tingkahlaku (reinforcement) metodenya ada 2. Yaitu :
1. Shapping (pembentukan) dengan sercessive approximations (target) beberpa tingkah laku terminal tujuan misalnya penetapan
2. Modelling
Misalnya penghargaan
Bandura (tingkahlaku imitasi)
1. Inhibitory – disinhibitory
Kuat lemahnya tingkah laku oleh akrena pengalaman tak menyenangkan
2. Electing effect
Respon yang pernah terjadi dalam diri sehingga timbul respon serupa
3. Modelling effect
Pengembangan respon respon baru melalui observasi terhadap suatu metode tingkahlaku.
Prosedur pengembangan tingkahlaku:
1. Memperkuat tingkahlaku bersaing
2. Ekstrinsik (meniadakan peristiwa masa lalu)
3. Sanitasi (pengulangan-pengulangan agar tidak terulang atau jera)
4. Perumahan lingkungan stimulus (menyenangkan/enjoy)
5. Hukuman
Implikasi teori belajar psikologis kognitif
Stimulus (rangsangan) – respon (tanggapan) – reinforcement (penguatan)
Tingkah laku kognisi
1. .....
2. Discovery
3. Metode ceramah dengan bahan-bahan disiapkan
Teori gestalt
Belajar dengan pengertian
Ada interaksi perbedaan individual
Human (kemanusiaan)
Senin, 31 Januari 2011
BK Belajar
Proses pembelajaran: proses bagaimana membuat orang bisa belajar
Penyebab kesulitan belajar :
1. Diri peserta didik
Psiko fisik
- Fisik
2. Dari luar :
Format – sekolah
Informal – keluarga
Non formal – pendidik masyarakat
Faktor penyebab kesulitan belajar
a. Intern
Fisiologi : sakit, kurang sehat,cacat tubuh : penglihatan, pendengaran
Psikologis : intelegansi,bakat, motivasi,kesehatan mental, tipe khusus alami belajar
b. Ekstern
Orangtua/keluarga : cara mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, bimbingan ortu
Suasana keluarga : gaduh, sesak, diam bisu
Ekonomi keluarga
Kesulitan belajar di sekolah
Guru :
kualifikasi (ilmu pedagogik:kemampuan/keahlian)
hubungan guru dengan siswa
tuntutan guru
metode
kemampuan mendiagnosis
sekolah:
alat/sarana
kurikulum
waktu (disiplin)
media
lingkungan sosial : rumah, masyarakat, teman
peranan guru dalam belajar:
memberi arah dan motivasi
memfasilitasi pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar
membantu perkembangan pribadi (nilai-nilai penyesuaian diri)
bentuk motivasi:
memberi angka
hadiah
kompetisi
ego involesment (menumbuhkan harga diri)
memberi ulangan
memberi hasil
pujian
hukuman (perlu dihindari)
hasrat untuk belajar
minat
tujuan yang akan dicapai
ingatan (memory) > lupa
menerima (resource) – menyimpan kembali : ingat, dan lupa
lupa : ketidakmampuan mengingat atau mengenal sesuatu
dipengaruhi:
sifat seseorang
kesehatan jasmani
ke dalam rohani/jiwa
unsur manusia
ingatan ada 2 yaitu:
mekanis, ingatan yang diperoleh dari penginderaan
logis, dari pengertian-pengertian kita
penyebab lupa: (ngalim purwanto)
tidak digunakan
gejala jiwa
tekanan psikologis
pendapat Muhibbin Syah:
informasi kurang menyenangkan
informasi baru menekan informasi lama
informasi sulit diingat karena ditekan alam bawah sadar
masa remaja dan perkembangan dalam proses belajar
bukan anak-anak lagi : canggung dan tanggung, dewasa belum
perkembangan : fisik berfungsinya organ seksual, psikis intelektual emosional
masa penjelajahan (explorer) rasa ingin tahu dengan ekspresi positif mencari jatidiri, indentitas diri dan secara negatif :
perempuan : 12 – 21 tahun
laki-laki : 13 – 22 tahun
implikasi teori belajar dari psikologi behavioristik:
pola pengembangan tingkahlaku:
1. Shapping (rencana-rencana perubahan tingkahlaku)
2. Modelling
Penetapan tujuan
Analisis tugas
Langkah-langkah kegiatan murid
Reinforcement terhadap respon (penguatan)
Menurut Fraznier ada 5 langkah perbaikan tingkahlaku:
Datang ke kelas tepat waktu
Berpartisipasi dalam belajar dan merespon guru
Menempatkan hasil hasil tes dengan baik
Mengerjakan PR
penyempurnaan
Teori-teori belajar, menurut:
1. Ilmu jiwa daya
2. Teori tanggapan
Belajar adalah tanggapan
3. Ilmu jiwa gestalt (keseluruhan)
Belajar dari keseliuruhan mendapat respon yang tepat tetapi mengerti (insight/usaha) misalnya pengalaman. Belajar itu dicari berusaha.
Prinsip gestalt
Belajar keseluruhan (tidak setengah-tengah)
Belajar proses perkembangan
Anak didik sebagai organisme keseluruhan (tidak pilih kasih)
Belajar adalah transfer (menguasai bidang lain)
Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar harus insight (mengerti)
Belajar harus ada minat, keinginan dan tujuan
Belajar harus terus menerus
4. Teori R. Gagne
1. Belajar adalah proses untuk memperoleh prestasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkahlaku
2. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intitusi.
Menurut Gagne, segala sesuatu dipelajari manusia terdiri dari 5 bagian:
Keterampilan motoriks (skil)
Informasi verbal
Kemampuan intelektual
Strategi kognitif (pengetahuan) keterampilan
Internal untuk mengingat
Sikap
5. Ilmu jiwa asosiasi menurut Thorndike (konektionisme) hubungan
Teori sarband singkatan dari:
Stimulus : rangsangan
Respon : tanggapan
Bond : dihubungkan
Teori konektionisme, hukumnya ada 3 yaitu:
Hukum efek (pengaruh dari tindakan hubungan baik dan buruk)
Hukum latihan (pengulangan)
Hukum kesiapan (memuaskan)
Teori conditioning (pembiasaan)
Perkembangan intelek:
1. Pembaharuan
2. Kematangan
Keduanya dipengaruhi heriditas
3. Pembentukan
4. Minat
Dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, teman dan masyarakat
Implementasi teori belajar dari psikologi behavioristik
Prosedur prosedur pengembangan tingkahlaku (reinforcement) metodenya ada 2. Yaitu :
1. Shapping (pembentukan) dengan sercessive approximations (target) beberpa tingkah laku terminal tujuan misalnya penetapan
2. Modelling
Misalnya penghargaan
Bandura (tingkahlaku imitasi)
1. Inhibitory – disinhibitory
Kuat lemahnya tingkah laku oleh akrena pengalaman tak menyenangkan
2. Electing effect
Respon yang pernah terjadi dalam diri sehingga timbul respon serupa
3. Modelling effect
Pengembangan respon respon baru melalui observasi terhadap suatu metode tingkahlaku.
Prosedur pengembangan tingkahlaku:
1. Memperkuat tingkahlaku bersaing
2. Ekstrinsik (meniadakan peristiwa masa lalu)
3. Sanitasi (pengulangan-pengulangan agar tidak terulang atau jera)
4. Perumahan lingkungan stimulus (menyenangkan/enjoy)
5. Hukuman
Implikasi teori belajar psikologis kognitif
Stimulus (rangsangan) – respon (tanggapan) – reinforcement (penguatan)
Tingkah laku kognisi
1. .....
2. Discovery
3. Metode ceramah dengan bahan-bahan disiapkan
Teori gestalt
Belajar dengan pengertian
Ada interaksi perbedaan individual
Human (kemanusiaan)
Penyebab kesulitan belajar :
1. Diri peserta didik
Psiko fisik
- Fisik
2. Dari luar :
Format – sekolah
Informal – keluarga
Non formal – pendidik masyarakat
Faktor penyebab kesulitan belajar
a. Intern
Fisiologi : sakit, kurang sehat,cacat tubuh : penglihatan, pendengaran
Psikologis : intelegansi,bakat, motivasi,kesehatan mental, tipe khusus alami belajar
b. Ekstern
Orangtua/keluarga : cara mendidik anak, hubungan orang tua dengan anak, bimbingan ortu
Suasana keluarga : gaduh, sesak, diam bisu
Ekonomi keluarga
Kesulitan belajar di sekolah
Guru :
kualifikasi (ilmu pedagogik:kemampuan/keahlian)
hubungan guru dengan siswa
tuntutan guru
metode
kemampuan mendiagnosis
sekolah:
alat/sarana
kurikulum
waktu (disiplin)
media
lingkungan sosial : rumah, masyarakat, teman
peranan guru dalam belajar:
memberi arah dan motivasi
memfasilitasi pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar
membantu perkembangan pribadi (nilai-nilai penyesuaian diri)
bentuk motivasi:
memberi angka
hadiah
kompetisi
ego involesment (menumbuhkan harga diri)
memberi ulangan
memberi hasil
pujian
hukuman (perlu dihindari)
hasrat untuk belajar
minat
tujuan yang akan dicapai
ingatan (memory) > lupa
menerima (resource) – menyimpan kembali : ingat, dan lupa
lupa : ketidakmampuan mengingat atau mengenal sesuatu
dipengaruhi:
sifat seseorang
kesehatan jasmani
ke dalam rohani/jiwa
unsur manusia
ingatan ada 2 yaitu:
mekanis, ingatan yang diperoleh dari penginderaan
logis, dari pengertian-pengertian kita
penyebab lupa: (ngalim purwanto)
tidak digunakan
gejala jiwa
tekanan psikologis
pendapat Muhibbin Syah:
informasi kurang menyenangkan
informasi baru menekan informasi lama
informasi sulit diingat karena ditekan alam bawah sadar
masa remaja dan perkembangan dalam proses belajar
bukan anak-anak lagi : canggung dan tanggung, dewasa belum
perkembangan : fisik berfungsinya organ seksual, psikis intelektual emosional
masa penjelajahan (explorer) rasa ingin tahu dengan ekspresi positif mencari jatidiri, indentitas diri dan secara negatif :
perempuan : 12 – 21 tahun
laki-laki : 13 – 22 tahun
implikasi teori belajar dari psikologi behavioristik:
pola pengembangan tingkahlaku:
1. Shapping (rencana-rencana perubahan tingkahlaku)
2. Modelling
Penetapan tujuan
Analisis tugas
Langkah-langkah kegiatan murid
Reinforcement terhadap respon (penguatan)
Menurut Fraznier ada 5 langkah perbaikan tingkahlaku:
Datang ke kelas tepat waktu
Berpartisipasi dalam belajar dan merespon guru
Menempatkan hasil hasil tes dengan baik
Mengerjakan PR
penyempurnaan
Teori-teori belajar, menurut:
1. Ilmu jiwa daya
2. Teori tanggapan
Belajar adalah tanggapan
3. Ilmu jiwa gestalt (keseluruhan)
Belajar dari keseliuruhan mendapat respon yang tepat tetapi mengerti (insight/usaha) misalnya pengalaman. Belajar itu dicari berusaha.
Prinsip gestalt
Belajar keseluruhan (tidak setengah-tengah)
Belajar proses perkembangan
Anak didik sebagai organisme keseluruhan (tidak pilih kasih)
Belajar adalah transfer (menguasai bidang lain)
Belajar adalah reorganisasi pengalaman
Belajar harus insight (mengerti)
Belajar harus ada minat, keinginan dan tujuan
Belajar harus terus menerus
4. Teori R. Gagne
1. Belajar adalah proses untuk memperoleh prestasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkahlaku
2. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intitusi.
Menurut Gagne, segala sesuatu dipelajari manusia terdiri dari 5 bagian:
Keterampilan motoriks (skil)
Informasi verbal
Kemampuan intelektual
Strategi kognitif (pengetahuan) keterampilan
Internal untuk mengingat
Sikap
5. Ilmu jiwa asosiasi menurut Thorndike (konektionisme) hubungan
Teori sarband singkatan dari:
Stimulus : rangsangan
Respon : tanggapan
Bond : dihubungkan
Teori konektionisme, hukumnya ada 3 yaitu:
Hukum efek (pengaruh dari tindakan hubungan baik dan buruk)
Hukum latihan (pengulangan)
Hukum kesiapan (memuaskan)
Teori conditioning (pembiasaan)
Perkembangan intelek:
1. Pembaharuan
2. Kematangan
Keduanya dipengaruhi heriditas
3. Pembentukan
4. Minat
Dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, teman dan masyarakat
Implementasi teori belajar dari psikologi behavioristik
Prosedur prosedur pengembangan tingkahlaku (reinforcement) metodenya ada 2. Yaitu :
1. Shapping (pembentukan) dengan sercessive approximations (target) beberpa tingkah laku terminal tujuan misalnya penetapan
2. Modelling
Misalnya penghargaan
Bandura (tingkahlaku imitasi)
1. Inhibitory – disinhibitory
Kuat lemahnya tingkah laku oleh akrena pengalaman tak menyenangkan
2. Electing effect
Respon yang pernah terjadi dalam diri sehingga timbul respon serupa
3. Modelling effect
Pengembangan respon respon baru melalui observasi terhadap suatu metode tingkahlaku.
Prosedur pengembangan tingkahlaku:
1. Memperkuat tingkahlaku bersaing
2. Ekstrinsik (meniadakan peristiwa masa lalu)
3. Sanitasi (pengulangan-pengulangan agar tidak terulang atau jera)
4. Perumahan lingkungan stimulus (menyenangkan/enjoy)
5. Hukuman
Implikasi teori belajar psikologis kognitif
Stimulus (rangsangan) – respon (tanggapan) – reinforcement (penguatan)
Tingkah laku kognisi
1. .....
2. Discovery
3. Metode ceramah dengan bahan-bahan disiapkan
Teori gestalt
Belajar dengan pengertian
Ada interaksi perbedaan individual
Human (kemanusiaan)
Langganan:
Postingan (Atom)