Halaman

Minggu, 05 Desember 2010

konseling behavioral

Makalah Konseling Karir Behavioral


KONSELING KARIR BEHAVIORAL

Secara umum sasaran dari bimbingan adalah mengembangkan apa yang terdapat pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar setiap inidividu bisa berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya. Secara lebih khusus sasaran pembinaan pribadi siswa melalui layanan bimbingan mencakup tahapan-tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan :

1. Pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri

2. Pengenalan lingkungan

3. Pengambilan keputusan

4. Pengarahan diri

5. Perwujudan diri


Pelayanan bimbingan di sekolah mempunyai ruang lingkup yang luas. Lingkup bimbingan di sekolah dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu segi fungsi, sasaran, layanan, dan masalah. Ditinjau dari segi masalah yang dihadapi siswa bimbingan di sekolah mencakup 4 (empat) bidang layanan diantaranya: bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan belajar, dan bimbingan karir.


Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan konseling di SMP,SMA/SMK membantu siswa merencanakan dan mengembangkan masa depan karir. Bidang ini dapat dirinci menjadi, yaitu:

  1. pemanfaatan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dicapai
  2. pemanfaatan orientasi dan informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang hendak dikembangkan
  3. orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup
  4. orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan.

Pada makalah ini akan diketengahkan tema konseling karir behavioral sebelum membahasnya akan disebutkan para tokoh yang banyak memberikan informasi mengenai konseling behavioral diantaranya John D. Krumboltz, Carl E. Thoresen, Ray E. Hosford, Bandura, Wolpe dan sebagainya.

Dalam konsep behavioral, perilaku manusia merupakan hasil belajar, sehingga dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi belajar.

Pada dasarnya proses konseling merupakan

suatu penataan proses

atau pengalaman belajar

untuk membantu individu

mengubah perilakunya

agar memecahkan masalahnya.

Pelayanan Konseling Karir

Spokane (1991:17) konseling karir merupakan aktifitas yang bertujuan terentaskannya kesanggupan individu untuk mewujudkan keputusan-keputusan karirnya

Lynne Bezanson dan Arhur Monsebraten(1984:7) mengemukakan lebih lengkap defenisi konseling karir yaitu wawancara diantara konselor dan klien yang dititik beratkan dalam mengenai dan membahas kemungkinan-kemungkinan pekerjaan, jabatan atau karir klien, menetapkan tujuan pekerjaan secara realistis, mengenal cara peemecahan masalah dan tindakan-tindakan korektif yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan dan mengimplementasikan suatu rencana ke arah dunia kerja

Tujuan Bimbingan Karir Behavioral

Untuk membantu klien mewujudkan keberhasilannya dalam upaya mengintegrasikan dirinya ke dalam dunia kerja dan menyesuaikan dirinya dengan tuntutan dunia kerja yang tepat


Proses Pelaksanaan Konseling Karir

Kesadaran:

adalah tahap awal individu mulai untuk menyadari bahwa banyak pilihan karir yang tersedia, masing-masingnya menawarkan peluang yang berbedanya dan mengiurkan. Dalam proses ini invidividu mulai mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan diri, motivasi dan target (proyeksi) yang hendak dicapai.

Explorasi:

adalah tahap kedua di mana individu lebih banyak mengetahui dan memahami secara spesifik maupun global dari karakteristik meliputi jenis pekerjaan, peluang jabatan, tuntutan kerja baik hak dan kewajiban yang mesti dijalani termasuk gaji yang diterima. Proses eksplorasi ini terus berlanjut sepanjang hidup sesuai dengan perubahan waktu.

Pengambilan Keputusan:

Pada tahap ini ini individu sudah dapat menentukan jenis pekerjaan yang dimasukinya.

Persiapan:

adalah tahap keempat di mana individu mulai untuk mempersipakan diri untuk memasuki dunia kerja. Persiapan tersebut diantaranya. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang perlu dikembangkan.

Penempatan Kerja:

adalah realisasi dari keputusan yang telah diambil yaitu memasuki dunia nyata dalam dunia kerja


Hakekat Manusia

  • Manusia adalah makhluk reaktif yan g tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor dari luar.
  • Perubahan yang terjadi dalam diri manusia adalah sebagai indikasi adanya proses belajar.
  • Manusia tidak ada dan tetap tidak akan ada kebebasan memilih, yang ada adalah hukum perangsang dan gambaran terhadap rangsangan tersebut(the laws of stimulus and response)
  • Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan, melalui hukum-hukum belajar : pembiasaan klasik, pembiasaan operean dan peniruan.

Teori Perkembangan Kepribadian

Behaviorisme mengikuti metode eksperimen. Perhatian mereka hanya tertuju terhadap prilaku yang dapat diamati secara ilmiah, hasil yang dapat diukur itulah yang diperhitungkan atau yang menjadi fokus perhatian. Contoh anak kecil menangis karena lapar. Kaum behavioralisme mengutamakan untuk mengubah perilaku bayi tersebut untuk tidak menangis, bukan laparnya.

Selanjutnya perkembangan kepribadian didasari atas tiga prinsip belajar yaitu:

  • Clasical or respondent, Oprent conditioning,
  • dan Imitative learning.

Berikut perbandingan antara Clasical or respondent dan Oprent conditioning

  • Pengkondisian klasik
  • Pavlov
  • Stimulus yang terlihat: respon
  • Manusia berespon tapi tidak dapat Mengubah lingkungannya
  • pengkondisian operan
  • Skinner
  • Stimulus tidak terlihat: respon (refleks) (tidak reflek)
  • Manusia dapat mengatur lingkungannya





Konsep-konsep Penting dalam Behaviorisme

Konsep-konsep Penting dalam Behaviorisme

Reinforcemen

  • Reinforcement merupakan konsep dasar dalam perubahan prilaku aliran behavioral. Reinforcement ada bersifat positif dan negatif. Reinforcement negatif hanya memberitahu apa yang salah bukan apa yang benar. Contoh anak kecil ngompol di tempat tidur,lalu orang tua memarahi. Gunakanlah penguat negatif untuk menghentikan berlangsungnya prilaku yang tidak dikehendaki. Reinforcement positif, bertujuan untuk meneruskan/meningkatkan perilaku yang diinginkan. ketika anak menampilkan prilaku yang dikehendaki, lalu orang tua memberi hadiah.
  • Dalam pemberian reinforcement ada yang bersifat ratio dan interval
  • Proses perkembangan behavioral terdiri dari Extinction, generalization, discrimination and shaping.
  • Extinction adalah perubahan prilaku yang awalnya tidak senang, laman kelamaan menjadi senang, Ex awalnya anak takut pada ayahnya, kemudian berangsur hilang . Hilangnya rasa takut pada ayah itulah yang disebut proses extintion.
  • Generalization adalah prilaku tidak senang pada orang yang mirip dengan orang yang tidak disenanginya. Misal, takut pada ayah, juga takut pada polisi, guru dll.
  • Diskriminasi adalah prilaku yang awalnya tidak senang, tapi tetap berusaha mengenali lebih dekat lagi, sehingga perasaan yang awalnya tidak senang berubah sedikit demi sedikit menyenangi.

Teori Kepribadian Perbedaan antara tingkah laku normalsalah suai tidak terletak pada bagaimana tingkah laku-tingkah laku itu dipelajari,melainkan pada tingkat kesesuaiannya terhadap tuntutan lingkungan. Tingkat kesesuaian ini akan menentukan apakah individu tidak lagi mendapat kepuasan dengan tingkah lakunya itu, dan ataukah akan timbul konflik antara individu dan lingkungan.

Tujuan Konseling

Tujuan konseling harus dinyatakan dalam bentuk dan istilah-istilah khusus, melalui:

  • Problem Defenition. Ini penting sebagai inisial stetement, yang dianalis meliputi kapan, dimana, dan bagaimana serta sama siapa terjadinya pemampilan prilaku tersebut.
  • Developmental and Social History, untuk mengungkapkan kesuksesan/kegagalan, kekuatan/kelemahan, pola hubungan interpersonal, dll
  • Merumuskan tujuan-tujuan khusus
  • Menentukan metode untuk mencapai perubahan tingkah laku

Teknik Konseling

  • Teknik konseling behavioral didasarkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari (yang membentuk pola tingkah laku) terhadap perangsang, dengan demikian respon-respon yang baru akan dapat dibentuk.
  • Teknik Umum:
    • Shaping: memodifikassi tingkah laku melalui pemberian penguatan.
    • Extinction: mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diingini
    • Reinforcing uncompatible behaviors: memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diingini.
    • imitative learning: memberikan contoh atau model melalui film, tape recorder, contoh langsung,dll
    • Contracting: merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang diharapkan
    • Cognitive learning: memberikan penjelasan lisan tentang berbagai hal.
    • Covert reinforcement: memberikan penguatan dengan jalan membayangkan hal-hal yang berhubungan dengan tingkah laku yang menjadi objek konseling.

Sumber bacaan

James C. Hansen, Richard R. Steven, Richard W. Warner. 1977. Counseling Theory and Proces. Allyn and Bacon, Inc: Boston.

Bernard Poduska. 1990. Empat Teori Kepribadian. Restu agung: Jakarta

Nigel C.Benson dan Simon Grove. 2000. Psychologi For Beginners. Icoon Book: Inggris.



Rabu, 13 Oktober 2010